topmodis - Di Tengah Semarak Peringatan Hari Santri Nasional, Ada Satu Hal Unik Yang Sukses Jadi Sorotan Publik: Cosplay KH Hasyim Asy’ari Dan KH Ahmad Dahlan Di SD ICP Al Falah Darussalam 2 Sidoarjo. Yap, Momen Ini Bukan Cuma Sekadar Seru-Seruan Aja, Tapi Juga Jadi Bentuk Nyata Kreativitas Anak-Anak Zaman Now Dalam Mengenang Perjuangan Para Tokoh Besar Indonesia.
Peringatan
Hari Santri Di Sekolah Ini Sukses Menggabungkan Unsur Edukasi, Budaya, Dan
Hiburan Jadi Satu Paket Komplit. Nggak Heran, Vibe Acaranya Terasa Fun Tapi
Juga Meaningful Banget. Dengan Mengusung Tema “Santri Milenial, Spirit
Pahlawan”, Anak-Anak Diajak Buat Nggak Cuma Tahu Sejarah, Tapi Juga Bangga
Jadi Bagian Dari Generasi Penerus Bangsa Yang Punya Semangat Keislaman Dan
Nasionalisme Tinggi.
Nah, Yang
Bikin Makin Menarik, Cosplay Dua Tokoh Besar Ini Bukan Dilakukan Oleh Orang
Dewasa, Tapi Justru Oleh Siswa SD Sendiri! Lucunya Dapet, Tapi Maknanya Juga
Dalem Banget. Yuk, Kita Bahas Lebih Dalam Gimana Keseruannya, Maknanya, Sampai
Pesan Edukatif Di Baliknya!
Hari Santri Nasional, Spirit Anak Zaman Now Yang Nggak Boleh Pudar
Sejarah Singkat Hari Santri Dan Makna Di Baliknya
Hari Santri
Nasional Pertama Kali Ditetapkan Oleh Presiden Joko Widodo Pada 22 Oktober 2015.
Tanggal Ini Dipilih Buat Mengenang Resolusi Jihad Yang Dikumandangkan KH
Hasyim Asy’ari Tahun 1945. Resolusi Itu Jadi Pemicu Semangat Perjuangan Umat Islam
Buat Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Maknanya Jelas
Banget: Santri Bukan Cuma Identik Dengan Dunia Pesantren, Tapi Juga Punya Peran
Penting Dalam Sejarah Bangsa. Nah, Di Era Sekarang, Semangat Itu Perlu Dikemas
Ulang Biar Lebih Relate Dengan Anak Muda—Dan Acara Kayak Di SD ICP Al Falah
Darussalam 2 Ini Salah Satu Contoh Nyatanya.
Cara Unik Sekolah Rayakan Hari Santri
Kalau Biasanya
Peringatan Hari Santri Cuma Berupa Upacara Atau Lomba-Lomba Religi, Sekolah Ini
Bikin Gebrakan Baru. Mereka Mengadakan Parade Cosplay Tokoh Nasional Dan
Ulama. Nggak Cuma KH Hasyim Asy’ari Dan KH Ahmad Dahlan, Tapi Juga
Tokoh-Tokoh Lain Kayak Cut Nyak Dien, RA Kartini, Dan Bung Tomo.
Konsepnya Fresh Banget, Karena Anak-Anak Diajak Tampil Kreatif Sambil Belajar
Mengenal Sejarah Lewat Gaya Yang Fun Dan Kekinian.
Cosplay KH Hasyim Asy’ari & KH Ahmad Dahlan, Simbol Kolaborasi Dua Tokoh Besar
Dua Tokoh Besar, Dua Pondasi Bangsa
KH Hasyim
Asy’ari Dikenal Sebagai Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Sedangkan KH Ahmad
Dahlan Merupakan Pendiri Muhammadiyah. Dua Tokoh Ini Punya Kontribusi
Besar Banget Buat Perkembangan Islam Di Indonesia.
Menariknya, Lewat Cosplay Ini, Para Siswa Nggak Cuma Mengenal Dua Sosok Ini
Secara Sejarah, Tapi Juga Nilai-Nilai Toleransi Dan Persatuan Yang Mereka
Ajarkan.
Pesan Edukatif Di Balik Cosplay
Cosplay Ini
Nggak Cuma Sekadar Tampil Mirip Tokoh Aja. Ada Pesan Yang Dalam Banget, Yaitu
Pentingnya Menghargai Perbedaan Dan Menjaga Semangat Kebersamaan.
Sekolah Ini Pengen Nunjukin Bahwa Meskipun KH Hasyim Asy’ari Dan KH Ahmad
Dahlan Punya Latar Belakang Organisasi Berbeda, Mereka Punya Tujuan Sama:
Memajukan Umat Dan Bangsa.
Kreativitas Sekolah Di Era Pendidikan Modern
Pendidikan Karakter Dengan Sentuhan Kreatif
Konsep Cosplay
Ini Jadi Contoh Bagus Banget Buat Pendidikan Karakter Di Era Modern. Anak-Anak
Belajar Tentang Nilai Perjuangan, Nasionalisme, Dan Agama Lewat Cara Yang
Menyenangkan.
Dengan Pendekatan Kayak Gini, Siswa Jadi Lebih Engaged, Semangat, Dan Nggak
Ngerasa Belajar Sejarah Itu Ngebosenin.
Kolaborasi Guru Dan Orang Tua
Yang Nggak
Kalah Penting, Keberhasilan Acara Ini Juga Karena Dukungan Penuh Dari Para Guru
Dan Orang Tua. Mereka Kerja Bareng Buat Nyiapin Kostum, Properti, Dan Konsep
Penampilan Anak-Anak.
Dari Situ Keliatan Banget Semangat Kebersamaan Di Lingkungan Sekolah Ini,
Sesuai Sama Nilai Yang Diajarkan Dua Tokoh Besar Tersebut.
Viral Di Media Sosial, Bukti Antusiasme Publik
Momen Lucu Dan Mengharukan
Beberapa Foto
Dan Video Cosplay Ini Viral Banget Di Tiktok Dan Instagram. Netizen Banyak Yang
Kagum Karena Anak-Anak Bisa Meniru Gaya Dan Gestur KH Hasyim Asy’ari Serta KH
Ahmad Dahlan Dengan Ekspresif Dan Menggemaskan.
Selain Lucu, Banyak Juga Yang Merasa Terharu Karena Acara Ini Mengingatkan
Mereka Akan Pentingnya Mengenalkan Tokoh Nasional Sejak Dini.
Reaksi Positif Dari Warganet
Komentar Netizen
Pun Kebanyakan Positif Banget. Banyak Yang Bilang Kegiatan Kayak Gini
Seharusnya Dicontoh Oleh Sekolah Lain.
“Lucu Tapi Dalem Maknanya,” Kata Salah Satu Pengguna Tiktok. Banyak Juga Yang
Menilai Kalau Ini Bentuk Nyata Pendidikan Karakter Yang Sesuai Dengan Zaman
Digital.
Edukasi, Budaya, Dan Spirit Nasionalisme Jadi Satu Paket
Mengajarkan Anak Cinta Tanah Air Sejak Dini
Lewat Cosplay
Ini, Anak-Anak Bukan Cuma Belajar Tampil Di Depan Umum, Tapi Juga Belajar Nilai
Nasionalisme, Keagamaan, Dan Budaya.
Mereka Jadi Tahu Bahwa Jadi Santri Itu Bukan Soal Baju Koko Dan Sarung Aja,
Tapi Juga Soal Mental Juang Dan Semangat Menjaga Nilai Kebangsaan.
Kreativitas Sekolah Sebagai Role Model
SD ICP Al
Falah Darussalam 2 Bisa Jadi Contoh Bagi Sekolah Lain Untuk Terus Berinovasi. Nggak
Harus Dengan Acara Besar, Tapi Dengan Konsep Kreatif Yang Bisa Ngasih Nilai
Edukatif Tinggi.
Dengan Begini, Sekolah Jadi Bukan Cuma Tempat Belajar, Tapi Juga Wadah
Tumbuhnya Karakter Dan Cinta Tanah Air.
Refleksi: Santri Milenial, Penerus Semangat Ulama Besar
Generasi Santri
Zaman Now Perlu Punya Semangat Yang Sama Dengan KH Hasyim Asy’ari Dan KH Ahmad
Dahlan—Berjuang, Berpikir Maju, Tapi Tetap Berpegang Pada Nilai Agama.
Cosplay Ini Jadi Simbol Kecil Dari Semangat Besar Itu: Bagaimana Anak-Anak Bisa
Memahami Sejarah Dengan Cara Menyenangkan, Tapi Tetap Penuh Makna.
Acara Ini
Bukan Cuma Tentang Kostum Dan Perayaan, Tapi Tentang Menanamkan Nilai Yang
Bakal Mereka Bawa Sampai Dewasa Nanti. Dan Yang Paling Penting, Lewat Momen
Ini, Kita Diingatkan Bahwa Persatuan, Toleransi, Dan Cinta Bangsa Adalah
Warisan Paling Keren Dari Para Ulama Besar.
Kesimpulan
Peringatan
Hari Santri Di SD ICP Al Falah Darussalam 2 Sidoarjo Dengan Cosplay KH
Hasyim Asy’ari Dan KH Ahmad Dahlan Bukan Cuma Bikin Heboh Dunia Maya, Tapi
Juga Nyentuh Hati Banyak Orang.
Di Balik Tawa Dan Keseruan Anak-Anak, Ada Pesan Dalam Tentang Semangat
Perjuangan, Toleransi, Dan Nasionalisme Yang Dikemas Secara Kreatif Dan Relevan
Dengan Generasi Milenial.
Dari Sinilah Kita Bisa Belajar: Pendidikan Yang Efektif Nggak Selalu Harus Serius. Kadang, Sedikit Kreativitas Bisa Jadi Jembatan Buat Menanamkan Nilai-Nilai Besar Dengan Cara Yang Lebih Fun Dan Bermakna.